Review Film - The Imitation Game


    The Imitation Game adalah sebuah film rilisan tahun 2014 yang diadaptasi dari buku "Alan Turing : The Enigma" yang ditulis oleh Andrew Hodges. Film ini mengangkat kisah nyata kehidupan dari Alan Turing, seorang ahli matematika dan profesor di King Collage - Cambridge. Alan adalah sosok yang mempunyai jasa besar dalam bidang komputer dan dalam membantu mempersingkat Perang Dunia II dengan memecahkan kode enigma.
    Alan Turing bersama dengan beberapa rekan ahli lainnya direkrut oleh militer inggris dan bekerja di Bletchley Park untuk memecahkan kode pesan yang dikirim NAZI lewat mesin enigma, yang adalah merupakan sebuah mesin penyandi yang digunakan untuk mengenskripsi dan mendeskripsikan pesan rahasia Jerman selama Perang Dunia II. Mereka diberi tugas melakukan hitung-hitungan untuk memecahkan kode sandi enigma yang dikirimkan kepada mereka setiap hari, yang mana pola kuncinya selalu berubah setiap tengah malam dan pesan baru akan muncul kembali pada pagi harinya. Namun diceritakan lewat film, alih-alih membuat hitung-hitungan untuk memecahkan sandi enigma, Alan bersama dengan idenya justru membangun mesin pemecah kode yang dipercayai bisa bekerja secara otomatis untuk membaca kode sandi enigma. Dibanding dengan mencari jalan secara manual, Alan memilih memakai cara yang lebih modern dengan prinsip bahwa dibutuhkan mesin untuk dapat  melawan mesin dan bahkan mesin bisa berpikir.
Mesin Turing yang dirangcang dan dibuat oleh Alan beserta dengan bantuan rekan-rekannya itu tidak berhasil secara instan, mereka bahkan sempat berputus asah dikarenakan mesin yang mereka buat terlalu lama berproses dan tidak menghasilkan apa-apa. Namun pada akhirnya mereka berhasil membuat mesin itu bekerja. Mereka mendapat clue yaitu "wetterbericht" atau laporan cuaca, dan "wohnen hitler" atau hidup Hitler. Mesin yang mereka ciptakan digunakan dengan sangat efisien sehingga memungkinkan sekutu untuk memecahkan kode enigma setiap pagi dalam waktu hanya sekitar 20 menit. Lewat penemuan itu akhirnya banyak pesan-pesan terkait strategi dan taktik perang Jerman diketahui terlebih dahulu, dengan demikian Perang Dunia II dapat dipersingkat sekitar 2-3 tahun dan jutaan nyawa dapat terselamatkan.
Jika berbicara tentang teknologi pada zaman itu, enigma milik NAZI adalah merupakan mesin enskripsi tercanggih yang sangat sulit dipecahkan sandinya. Bahkan Commander Deninston mengatakan bahwa sandi enigma adalah sandi yang mustahil untuk dipecahkan. Enigma mampu mengacak hingga 159×10¹⁸ (159.000.000.000.000.000.000) kemungkinan yang tentunya diluar batas kemampuan manusia untuk menyelesaikannya dalam waktu 18 jam.
    Didalam film tidak dijelaskan bagaimana proses kerja mesin, proses pengenskripsian, dan bagaimana bentuk setingannya. Namun demikian, diketahui bahwa enigma terdiri dari 26 huruf alfabet, 5 rotor, 10 kabel plugboard dan beberapa bagian lainnya.
    Pada dasarnya enigma bekerja dengan menggunakan konsep substitusi huruf dengan huruf lainnya yang dilakukan beberapa kali dengan pengembangan algoritma yang sangat luas.
Diperlihatkan bahwa Turing dan rekan-rekannya berhasil menciptakan dengan nama Christopher atau dikenal juga dengan Bombe Machine yang selanjutnya dikembangkan dalam penelitian Mesin Turing.
Bombe Machine atau Christopher bukanlah mesin untuk mendeskripsikan kode yang ada, itu merupakan mesin yang digunakan untuk mencari settingan atau pengaturan yang digunakan Enigma.
Didalam film ada satu adegan dimana Alan berkata "Bagaimana jika Christopher tidak perlu memeriksa produksi kata yang diketahui yang akan keluar dalam pesan?" dalam artian kata yang diulang atau kata yang bisa ditebak yaitu kalimat yang dikatakan oleh Jerman setiap harinya wetter dan heil hitler dalam bahasa jerman. Keberhasilan Mesin Christopher membantu besar dalam memata-matai NAZI dan berhasil membawa kemenangan bagi pihak sekutu.
    Selain bercerita tentang kemengan atas mesin enigma, The Imitation Game juga banyak menceritakan tentang kehidupan pribadi dari seorang Alan Turing mulai dari saat dia dibully oleh teman-teman sekolahnya, dan bagaimana dia sebagai seorang homoseksual berteman dengan seorang anak laki-laki  bernama Christopher saat remaja, kemudian menjalin hubungan dengan salah satu rekannya Joan Clarke yang berakhir kandas.
Pada tahun 1885-1967 pemerintah Inggris menetapkan homoseksual sebagai tindakan kriminal, yang mana hal ini berdampak pada Alan sebagai seorang homoseksual. Alan dihukum pengebirian kimia dengan cara pengobatan hormon, namun tepat 2 minggu sebelum ulang tahunnya yang ke-42 pada tanggal 7 juni 1954 Alan ditemukan meninggal dengan dugaan bunuh diri yaitu karena memakan apel yang terkontaminasi sianida.
     Pekerjaan Turing menginspirasi beberapa generasi akan penelitian yang bernama Mesin Turing. Penelitian dari Alan Turing inilah yang menjadi cikal bakal teknologi komputer dan gadget yang penuh dengan kode-kode. Dari film ini dapat dilihat bahwa penggunaan matematika yang rumit dalam pengembangan komputer digunakan telah berdapak pada penyelamatan dunia dan berperan besar dalam perkembangan teknologi komputer digital dan machine learning saat ini.








Comments